Pengunjung Blog

Senin, 18 Oktober 2010

Pelayanan di Lingkungan

Dear All...
Kegiatan pelayanan di lingkungan membutuhkan energi yang sangat besar untuk dapat menahan beban keinginan2 kita sebagai manusia. Kecenderungan untuk mendapat pujian, kecenderungan untuk merasa paling berjasa yang di kemudian hari menjadi kesombongan, kecenderungan untuk mengatasi rasa jenuh, kecenderungan untuk mementingkan kepentingan pribadi dan masih banyak lagi kecenderungan2 lain yang harus kita hilangkan dengan energi yang besar.
Dear all...
Saya kadang2 bahkan sering mempertanyakan pada diri sendiri, apakah pelayanan yang saya lakukan sudah sesuai dengan yang dikehendaki Tuhan. Mungkin ini terdengarnya terlalu naif,... tapi memang itulah yang sering saya pertanyakan terhadap diri sendiri. Kita melayani pada dasarnya bukan untuk diri kita, namun walaupun demikian, dari pengalaman pribadi saya, ternyata pelayanan itu sendiri menjadi indah apabila kita tidak lagi memusatkan pada diri sendiri, tetapi pada orang lain.
Dear all...
Banyak sekali tantangan yang harus kita hadapi dalam melayani di lingkungan. Semua kepentingan tumplek jadi satu. Ada yang karena mau baptis anaknya orang baru mau aktif. Atau karena akan mengadakan acara di rumahnya, supaya banyak tamunya yang datang, setelah acara ya menghilang begitu saja. Atau karena mau menikah, dan banyak lagi yang lainnya.
Kondisi tersebut tidak harus membuat kita berhenti melayani, justru disitulah tantangannya.

Dear all...
Kertika saya melayani dengan tulus dan sabar, maka ternyata saya terasa begitu nyaman menjalaninya. Seringkali ketulusan kita dicurigai memiliki motivasi tertentu untuk kepentingan pribadi, maka disitulah saya harus meletakkan kesabaran saya.

Dear all...anggota St Norbertus
Saya percaya sepenuhnya kepada yang memiliki hidup saya, Ia akan memberikan apa yang saya butuhkan dan bukan yang saya inginkan. Sesungguhnya, menurut saya keinginan itu berjalan di depan kebutuhan.
Dear all...
Menjadi pengurus lingkungan itu terasa berat dan sulit ketika kita menjalaninya setengah hati, setengah hati yang lain ditambatkan pada kepentingan duniawi yang egocentris. Namun demikian, apabila dalam melayani kita tulus dan sabar, maka percayalah kita akan mendapatkan yang terbaik untuk pemenuhan kebutuhan kita. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar