Pengunjung Blog

Sabtu, 16 Oktober 2010

Bacaan Hari Ini, Minggu, 17 Oktober 2010

-berdoa dengan tidak jemu-jemu(Luk 18:1-8)

Pw St. Ignatius dr Antiokhia
Bacaan I: Kel 17:8-13
Mazmur : 121:1-2.3-4.5-6.7-8; R:2
Bacaan I: 2Tim 3:14–4:2
Bacaan Injil : Luk 18:1-8

""Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Kata-Nya: ”Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun. Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku.” Kata Tuhan: ”Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?”(Luk 18:1-8)

Saudara-saudari terkasih dalam Nama Tuhan kita Yesus Kristus,

Di kisahkan ada seorang wanita yang punya sebuah permohonan.Ia ingin pasangan hidup yang seiman.Mendengar di gerejanya akan diadakan Novena 3 Salam Maria selama 9 kali berturut-turut,sang ibu antusias untuk mengikuti.Dari awal sang ibu selalu mengikuti setiap prosesi dengan hikmat,bahkan sang ibu sengaja datang 1 jam lebih awal agar bisa berdoa Rosario di depan patung Bunda Maria.

Hujan deras tidak menjadi penghalang bagi sang ibu untuk tetap dapat mengikuti Novena. Bahkan ia rela mengambil cuti agar novenanya tidak "bolong." Menjelang akhir Novena,yaitu pada hari ke 9,permohonan sang ibu tidak juga mendapatkan hasil.Sang ibu menjadi sedih dan kecewa.Semenjak itu,ia jadi malas rosario dan berdoa.

Saudara-saudari terkasih,

Berdoa mudah kalau sering dikabulkan. Berdoa lebih sulit bila jarang dikabulkan dan hidup terasa berat. Bunda Teresa adalah orang kudus yang terus berdoa meskipun sering doanya seperti tidak didengarkan Tuhan. Laksana berdoa di malam gulita yang tetap gelap. Hebatnya, Bunda Teresa tidak jemu-jemunya berdoa. Tidak ada kata ”berhenti berdoa”.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita rajin berdoa hanya kalau doa-doa kita banyak dikabulkan? Apakah kita rajin berdoa hanya kalau hidup kita lancar dan bahagia? Ataukah kita tetap berdoa dengan gembira tanpa henti meskipun banyak yang tidak dikabulkan? Ataukah kita tetap rajin berdoa meskipun hidup kita tetap saja susah dan menderita?

marilah berdoa:Tuhan Yesus, ajarilah aku berdoa dengan tidak jemu-jemunya. Ajarilah aku berdoa karena aku mau berkomunikasi dengan Engkau dari hati ke hati. Ajarilah aku untuk tetap berdoa meskipun doa-doaku kadang tidak dikabulkan. Doa ini kami persembahkan Demi Yesus Kristus,Putera-Mu dan pengantara kami,yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam Roh Kudus,sepanjang segala masa.Amin

"Marilah pergi. Kita diutus."
"Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap.Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu.Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam."(Mzm 121:1-2,3-4,5,6)

sumber:ziarah batin 2010 dan Oase rohani
A.M.Adi Normawan

Jumat, 15 Oktober 2010

Mengenal Tokoh

Richardus Kardis Sandjaja, Pr (1914-1948)

Romo Sandjaja martir pertama di INDONESIA.



Sandjaja dilahirkan di desa Sedan, Muntilan, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, pada tanggal 20 Mei 1914. Ayahnya bernama Willem Kromosendjojo, bekerja sebagai pembantu perawat di sebuah klinik Katolik yang dipimpin oleh missionaris Yesuit di Muntilan. Ibunya bernama Richarda Kasijah, dari keluarga katolik yang baik. Sandjaja mempunyai dua kakak perempuan dan seorang kakak laki-laki. Salah satu dari kakak perempuannya menjadi suster Fransiskan.

Sejak masa kanak-kanak Sandjaja sangat terkenal disekolahnya karena kepandaiannya. Dia masuk di SD Katholik yang dipimpin oleh para Bruder. Karena kecerdasannya, maka tidak mengherankan bahwa beliau lebih suka belajar dari pada bermain dalam hari-hari senggangnya. Beliau seorang yang berkepribadian sederhana, rendah hati, jujur dan terbuka terhadap satu sama lain. Beliau sangat suka memperhatikan hidup doanya, rajin mengikuti misa harian di gereja, dan sering mengunjungi gua Maria di Desa Sendangsono, untuk berdoa dan berefleksi. Ketertarikannya untuk menjadi imam berkembang ketika beliau masih di SD.

Beliau diterima di seminari setelah dia lulus dari SMA. Beliau hidup dalam kesucian yang luar biasa selama di seminari. Beliau ditahbiskan sebagai imam diosesan pada tanggal 13 Januari 1943 di Muntilan. Setelah pentahbisannya, beliau terpilih sebagai pastor paroki di Muntilan. Beliau mendapat banyak kesulitan karena situasi perang, namun demikian beliau sangat kuat dan percaya akan penyelenggaraan Ilahi, dan dengan alasan itulah beliau dapat menjalankan tugas-tugasnya dengan baik sebagai pastor paroki yang sangat bijaksana dan disukai oleh seluruh umat paroki Muntilan. Untuk beberapa kali bangunan Gereja dirusak oleh tentara perang yang tidak senang dengan karya missi. Walau begitu, beliau tetap tabah dan disemangati oleh umat parokinya untuk memperbaiki dan membangun kembali gereja mereka. Bagi umat parokinya, beliau selalu menunjukan kesederhanaannya, bijaksana dan memperhatikan sesama dalam seluruh hidupnya sebagai seorang pastor paroki. Meskipun banyak kesulitan, beliau dapat menjaga hubungan baik dengan pemerintah resmi.

Selama penjajahan Jepang tahun 1942 - 1945, banyak gereja yang dirusak dan kekayaan mereka dirampas. Dalam situasi seperti itu, Sandjaja harus melarikan diri dan bersembunyi di desa-desa untuk keselamatan sampai keadaan membaik. Selanjutnya, beliau dapat kembali ke parokinya untuk membangun kembali gerejanya. Kemudian, beliau mendapat tugas baru untuk mengajar di Seminari Tinggi di Yogyakarta, dan untuk membantu paroki tetangga di Magelang. Pada tahun 1948 beliau terpilih sebagai guru dan Rektor di Seminari Menengah di Muntilan. Beliau selalu menunjukkan sikap kesediaannya untuk membantu Gereja dimanapun dan bagaimanapun kondisinya, dan beliau melakukannya dengan baik.

Pada tanggal 20 Desember 1948, beliau menyelamatkan hidup teman imamnya dan seminaris dalam Seminarinya dengan menyerahkan dirinya kepada kelompok Muslim ekstrimis yang tidak menyukai umat Kristen dan para missionaris. Pemuda kauman Muntilan merampok dan membakar sebagian dari komplek persekolahan di Muntilan. Delapan pemuda itu yang belakangan diketahui berasal dari kelompok orang-orang Hisbullah itu menculik imam dan frater. Dia adalah Romo Sandjaja, Pr dan Frater Herman A. Bouwens, SJ.

Bersama seorang seminaris Yesuit dari Belanda itu mereka disiksa dengan kejam, lalu dibunuh secara keji oleh pembrontak Muslim di lapangan terbuka di daerah pinggiran Muntilan. Jenazahnya bergelimpangan di sawah antara desa Kembaran dan Patosan. Dengan cepat Bapak Willem dan anaknya, Yohanes Redja pergi ke tempat tersebut. Mereka menyaksikan jenazah Frater Bouwens telanjang bulat dan hidungnya disumbat dengan kayu runcing. Mukanya rusak berlumuran darah, sementara badannya biru memar bekas pukulan-pukulan hebat. Romo Sandjaja hanya mengenakan kaos dalam. Kedua kakinya dari bawah hingga ke atas penuh luka-luka kecil bekas tusukan upet (puntung api) Bahu dan badannya membiru bekas pukulan. Tengkuk dan dahinya berlubang tertembus peluru pistol. Sangat mengerikan!

Berat sekali penganiayaan bengis yang dilakukan oleh gerombolan yang tidak bertanggung jawab terhadap pencinta Tuhan ini. Jenazah mereka disapu dengan handuk kemudian dikubur di situ juga. Makamnya tidak dalam. Pemakaman ini dilakukan sekedar untuk menghilangkan jejak saja. Dua rohaniwan itu menjadi korban fanatisme yang sempit. Jenazah keduanya lalu dimakamkan kembali secara besar-besaran pada tanggal 5 Agustus 1950 di Kerkhop Muntilan. Dengan khidmat peti-peti mayat diusung oleh pramuka dan anggota-anggota Angkatan Udara dan dimakamkan di tempat pendiri Gereja di antara orang Jawa, yaitu Romo van Lith yang sudah beristirahat sejak tahun 1926.

Beliau menjadi salah satu martir pertama yang sangat terkenal di Pulau Jawa. Bagi kita, Sandjaja telah menjadi symbol ketabahan, kesucian, kesederhanaan, kesetiaan dan Kasih abadi Kristus Tuhan Kita.

Bacaan Hari Ini, Sabtu, 16 Oktober 2010

-Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan(Luk 12:8-12)

”Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan meng­akui dia di depan malaikat-malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah. Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barang­siapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni. Apabila orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis atau kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu kuatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan"(Luk 12:8-12)
Saudara-saudari terkasih,
Piter begitu khawatir setelah membaca pengumuman,siapa dosen penguji skripsinya.Seminggu ini Pieter sungguh resah dan gelisah."Aduh men..,mengapa kamu dapat penguji-tiga orang angker itu?Wah..,mimpi apa semalam men?" komentar Rino turut khawatir.

Nama dosen Paul sering di juluki para mahasiswa sebagai dosen angker terkenal tukang obrak-abrik skripsi mahasiswa yang membuat mahasiswa peserta ujian mengeluarkan keringat dingin,pucat pasi,dan mati kutu tidak berkutik.
Piter memutuskan untuk berdoa saja mungkin Tuhan mau membantu.Piter yang sehari-hari malas berdoa,kini mulai rajin pegang alkitab dan berdoa rosario sebelum tidur malam."Tuhan,tolong terangilah hati dan pikiranku agar bekerjasama dalam menghadapi para penguji sehingga hambaMu ini dapat menjawab semua pertanyaan dengan tenang."

Tibalah saatnya untuk ujian,dengan tenang Piter mengambil tempat yang sering dijuluki "kursi panas atau tempat pembantaian".Alhasil,hati yang tenang membuat Piter bisa berpikir jernih,bisa menjawab semua pertanyaan dengan mantab.Justru Piter disalami dosen angker itu.Saat itu juga Piter berlutut,bersujud,dan bersyukur.Teman-teman Piter serempak berlutut bersama Piter yang meneteskan air mata syukur.

Rino semangat bertanya,"Ter,jampi apa yang kamu pegang,hingga harimau itu menarik taringnya?" Piter menjawab singkat,"Berdoa men..berdoa" Rino heran dan menimpali "oh...jadi kamu sudah berubah,Ter?Proficiat..,Ter." Rinopun memberi salam.

Saudara-saudari terkasih,
Perikop injil Lukas diatas bukan semata perikop pasif belaka,tetapi sudah dialami oleh Piter yang sehari-hari malas berdoa.Kita seringkali sibuk dengan ingar-bingarnya kehidupan yang lama-kelamaan membentuk pribadi kita menjadi pribadi yang tumpul mata hatinya.
Semuanya membuat kita jarang mendengarkan suara Tuhan yang bergema.Namun,kesaksian Piter menjadi cambuk bagi teman-temannya.Mudah-mudahan juga menjadi cambuk bagi kita yang hidup mirip Piter dan teman-temannya.

marilah berdoa:Tuhan,gugahlah hatiku agar peka mendengar sapaan-Mu di keingar-bingaran hidupku.Doa ini kami persembahkan Demi Yesus Kristus,Putera-Mu dan pengantara kami,yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam Roh Kudus,sepanjang segala masa.Amin

"Marilah pergi. Kita diutus."
"Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya:kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang"(Mzm 8:2-3a,4-5,6-7)

sumber:ziarah batin 2010 dan Oase rohani
Diposkan oleh antonius michael adi normawan

Kamis, 14 Oktober 2010

Bacaan Hari Ini, JUmat ,15 Oktober 2010

-kamu lebih berharga daripada banyak burung pipit(Luk 11:47-54)

Pw.Santa Teresia dari Avilla, Perawan
Bacaan I: Ef 1:1-10
Mazmur : 98:1.2-3ab.3cd-4.5-6; R:2a
Bacaan Injil : Luk 11:47-54

"Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: ”Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi. Tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah.Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia! Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekor pun dari padanya yang dilupakan Allah, bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga daripada banyak burung pipit.”(Luk 11:47-54)

Saudara-saudari yang terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus,
Hari ini gereja merayakan peringatan wajib Santa Teresia dari Avilla, Perawan.Terlahir dengan nama 'Teresa Sanchez Cepeda Davila y Ahumada' di Avilla, Spanyol Tengah pada tanggal 28 Maret 1515.Semakin besar, Teresa semakin cantik dan menarik. Penampilannya sangat menyerupai ibunya. Hanya saja, ia sadar akan keelokan wajahnya dan akan jiwanya yang pesolek dan senang dikagumi. Ayahnya cemas sekali akan perkembangannya, sehingga cepat-cepat menyekolahkan dia di sebuah sekolah puteri yang dikelola oleh Suster-suster Santo Agustinus.Tetapi ia sakit-sakitan dan akhirnya terpaksa kembali ke rumah setelah satu setengah tahun belajar di sekolah itu.

Pada tahun 1538 tatkala berusia 21 tahun, ia masuk biara Karmelit, Inkarnasi di Avilla dengan nama 'Teresa dari Yesus'.Wanita yang penuh wibawa, polos, cantik dan menyenangkan itu jatuh sakit dan meninggal dunia di pangkuan Bd. Anne di biara Alba de Tormes pada tanggal 24 Oktober 1582 sementara dalam suatu perjalanan dari Burgos ke Avilla. Beliau dinyatakan 'kudus' pada tahun 1622 oleh Paus Gregorius XIV (1621-1623) dan diangkat sebagai pelindung Spanyol.

Saudara-saudari yang terkasih,
Di kisahkan ada sepasang muda-mudi yang sedang menjalin kisah asmara.Sebut saja nama mereka adalah Surti dan Tejo.Suka duka mereka jalani bersama.Tak pernah sekalipun mereka bertengkar.Hubungan merekapun akhirnya bisa awet hingga 8 tahun.
Suatu saat,ketika Tejo hendak melamar Surti,ia di kejutkan dengan berita penolakan bahwa Surti akan di jodohkan dengan seorang pria pengusaha.Hati Tejo hancur lebur berkeping-keping.Sambil berjalan dengan gontai,Tejo memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri meloncat dari jembatan.

Ketika bersiap akan melompat,Tejo di kejutkan oleh suara dari bawah:"Aduh Bang,cakep-cakep kok pengen bunuh diri.Nyawa cuma satu,ga di jual di toko manapun.Laen kali pake rok aja bang!" yang ternyata adalah seorang waria yang sedang memperhatikan tingkah laku Tejo yang ganjil.
Spontan Tejo marah dan bersiap untuk menghajar itu bencong.Namun seolah-olah ada suara yang membisik di batinnya:"Betul juga si bencong.Bencong-bencong begitu,mungkin itu suara Tuhan unutk diriku"

Saudara-saudari terkasih,
Ternyata Tuhan menaruh perhatian yang luar biasa kepada kita.Rambutpun terhitung semuanya.Bayangkan saja,siapa yang mampu menghitung rambut kepalanya?Rajin amat.Dan yang perlu kita ingat bahwa kita lebih berharga daripada burung pipit.Karena kita berharga di hadapan Tuhan,maka kita perlu memelihara dan menjaga nyawa kita yang sudah di berikan kepada kita.

Marilah berdoa:Tuhan,kadang aku tidak menyadari kebaikan-Mu yang telah menenun hidupku.Tolonglah aku agar aku mampu menjaga martabat hidupku sebagaimana yang Engkau kehendaki.Doa ini kami persembahkan Demi Yesus Kristus,Putera-Mu dan pengantara kami,yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam Roh Kudus,sepanjang segala masa.Amin

"Marilah pergi. Kita diutus."
"Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya."(Ef 1:14)

sumber:ziarah batin 2010 dan Oase rohani

Liturgi Ekaristi

Liturgi Ekaristi

Pernahkah kita semua mengalami rasa bosan pada ketika kita sedang merayakan Ekaristi bersama-sama di gereja? Pernahkah kita merasa hampa seperti kita tidak mendapatkan sesuatu sehabis merayakan Ekaristi? Jika kedua pertanyaan di atas pernah kita alami, maka saya ingin mengajak teman-teman semua untuk lebih mengerti makna Ekaristi bagi Gereja Katolik yang benar serta bagaimana caranya untuk memulai suatu kehidupan Ekaristi.

Pertama-tama marilah kita mengetahui lebih dulu definisi dari Ekaristi/Eucharist. The Eucharist (Thanksgiving) is the sacramental celebration of the Paschal Mystery (i.e., Christ's dying and rising for humankind) in a context of praise and thanks for all that God has done and continues to do. During the Eucharist the Holy Spirit is called down on the assembly that it might become the Body of Christ, the people of God. === The Harper Collins Encyclopedia of Catholicism ===

Pertama-tama saya ingin membuktikan bahwa perayaan Ekaristi itu sungguh penting bagi kehidupan gereja kita. Pernahkah teman-teman mendengar kisah dua murid Yesus yang bertemu dengan Dia ketika mereka hendak pergi ke desa kecil bernama Emaus (Lukas 24.13-35)? Percayakah teman-teman apabila kisah Emaus ini menjadi sumber yang hidup dari Ekaristi yang kita rayakan tiap minggu? Marilah kita membahasnya satu per satu.

Apa yang terjadi ketika sebuah perayaan Ekaristi dimulai? Sebuah perayaan Ekaristi selalu dimulai dengan perarakan yang diselingi dengan Lagu Pembukaan yang kita nyanyikan dengan bersama-sama. Memuji dan memuliakan Tuhan secara bersama-sama atau berkumpul bersama-sama di dalam nama Tuhan adalah sama halnya dengan mengundang Tuhan untuk hadir. Marilah kita tengok sejenak kisah Emaus dari Injil Lukas 24: 13. Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, 14. dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi.

Kedua murid Yesus . mengapa berdua? Dua itu bukan satu. Dua itu bukan sendirian, namun secara bersama-sama membentuk suatu "communion". Karena kebersamaan maka Tuhan Yesus, Sang Pembawa Damai, berkenan untuk hadir.

Setelah Lagu Pembukaan, maka biasanya Seruan Tobat dilambungkan, sebagai sarana kita untuk mengaku bahwa kita semua adalah orang yang berdosa, maka oleh sebab itu kita mohon pengampunan dari Tuhan. Apa kaitannya dengan kisah Emaus? 15. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. 16. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.

Di sini dikatakan bahwa kedua murid Yesus tidak mengenalNya ketika Ia berjalan bersama mereka. Mengapa? Karena sejak Yesus wafat, murid-murid Yesus kehilangan iman dan kepercayaan mereka akan Sang Guru sampai-sampai mereka tidak mengenal Yesus lagi. Pada ketika itu pula mereka hidup dengan ketakutan karena mereka adalah murid-murid Yesus dari Nasaret yang sangat dibenci oleh kaumnya sendiri. Jadi kita mohon pengampunan dari Tuhan sebab kita adalah orang berdosa (jauh dari Tuhan).

Setelah kita mohon ampun atas dosa-dosa kita, kita sudah layak untuk mendengarkan sabda Tuhan (Liturgi Sabda). Kisah Emaus berkata: 25. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! 26. Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" 27. Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.

Liturgi Ekaristi adalah kelanjutan dari Liturgi Sabda. Liturgi Ekaristi ditandai dengan iman kita yang merindukan Tuhan yang hadir dengan nyata di dalam bentuk roti dan anggur. Di dalam kisah Emaus: 28. Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. 29. Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.

Lalu apa yang terjadi selanjutnya? Yang terjadi selanjutnya adalah Konsekrasi yang disertai dengan Pemecahan Roti. Pada saat inilah roti dan anggur, hasil dari bumi, diubah menjadi tubuh dan darah Kristus. Jadi roti dan anggur yang kita makan dan minum pada saat Komuni bukan hanya simbol dari Yesus melainkan adalah Yesus sendiri. Di dalam kisah Emaus: 30. Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. 31. Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.

Jadi mungkin sekarang sudah semakin jelas mengapa sehabis Konsekrasi, roti dan anggur adalah tubuh dan darah Kristus. Ketika Yesus memecah belah roti, barulah kedua murid Yesus itu sadar bahwa orang asing yang berbicara kepada mereka di jalan dan yang duduk berhadapan dengan mereka adalah Yesus, Sang Guru. Sesaat setelah mereka sadar, Yesus meng-hilang dari penglihatan mereka dan apa yang tertinggal? HOSTI! Jadi roti yang tertinggal tidak salah lagi adalah Yesus sendiri.

Di akhir perayaan Ekaristi, setelah Doa Penutup dan Berita Gereja, imam mengutus kita untuk menjadi saksi Kristus dan menyebarkan Injil ke pelosok bumi. Di dalam kisah Emaus:

33. Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka. 34. Kata mereka itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon."
35. Lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.

Begitu bersemangatnya kedua murid Yesus itu sampai-sampai mereka dengan segera pulang ke Yerusalem, Bait Allah, untuk bergabung dengan para murid yang lainnya. Ternyata Yesus pun sudah menampakkan dirinya pada Simon Petrus, namun karena semangat perutusan mereka yang berkobar-kobar, mereka bersaksi bahwa mereka pun bertemu Yesus.

Jadi kedua murid Yesus ini telah menempuh perjalanan jauh ke Emaus, bertemu Yesus di sana, dan kembali ke Yerusalem untuk mewartakan kabar gembira. Bukankah ini semua menjadi inti dan tujuan dari suatu perayaan Ekaristi? Intinya adalah Ekaristi yang kita rayakan adalah suatu perjalanan hidup kita dimana kita datang sebagai orang yang berdosa dan jauh dari Tuhan, bertemu dan menerima Yesus, dan pada akhirnya pulang dan mewartakan Injil keselamatan-Nya.

Setelah menyadari dan mengerti makna dari perayaan Ekaristi, kita pun diajak untuk menjalani kehidupan Ekaristi tersebut. Bagaimana kita dapat menjalani kehidupan Ekaristi? Kehidupan Ekaristi adalah suatu bentuk kehidupan yang dipenuhi oleh rasa syukur kepada Tuhan serta dimana kita percayakan segenap hidup kita kepada-Nya, yang memberi dan yang akan mengambilnya nanti.

Di dalam suatu kehidupan Ekaristi sangat penting adanya kepercayaan yang luar biasa akan kehadiran Yesus Kristus yang telah bangkit dari maut dalam bentuk roti dan anggur yang kita nikmati setiap kita merayakan perayaan Ekaristi. Sangat penting pula disadari bahwa setiap merayakan Ekaristi, kita berjumpa dengan Tuhan, kita menerima Dia, serta kita percaya dan beriman kepadanya dengan semangat perutusan yang tinggi untuk senantiasa mewartakan Injil keselamatan-Nya kepada sesama kita.

Dengan ini saya ingin sekali mengajak teman-teman semua untuk menyadari kehadiran Tuhan (intimate presence of God) dalam bentuk roti dan anggur dan dengan bekal iman dan kepercayaan kita kepada Yesus Kristus yang telah lahir, wafat, dan bangkit, sudah selayaknyalah kita ikut berperan serta kepada karya keselamatan Kristus sebagai saksi-saksi-Nya. AMIN!

"Lord, make me an instrument of your peace." (doa St. Franciscus dari Assisi)

Rabu, 13 Oktober 2010

Bacaan Hari ini, Kamis 14 Oktober 2010

Bacaan I: Ef 1:1-10
Mazmur : 98:1.2-3ab.3cd-4.5-6; R:2a
Bacaan Injil : Luk 11:47-54

"kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi."(Luk 11:47-54)

”Celakalah kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek moyang­mu telah membunuh mereka. Dengan demikian kamu mengaku, bahwa kamu membenarkan perbuatan-perbuatan nenek moyangmu, sebab mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kamu membangun makamnya. Sebab itu hikmat Allah berkata: Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul dan separuh dari antara nabi-nabi dan rasul-rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya, supaya dari angkatan ini dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan, mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi.”Dan setelah Yesus berangkat dari tempat itu, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terus-menerus mengintai dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal. Untuk itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu"(Luk 11:47-54)
Saudara-saudari yang terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus,

Di suatu paroki,ada sebuah kelompok paduan suara yang sangat terkenal.Setiap acara paskah,natal dan pernikahan,mereka selalu tampil dan selalu mendapat tepuk tangan yang sangat meriah baik dari umat maupun dari pastur paroki.

Suatu saat,salah satu anggota mereka yang baru,sebut saja namanya Badung,membuat ulah.Badung menaksir seorang wanita anggota lektris,yang ternyata wanita lektris ini sudah punya tambatan hati.Badung bertengkar dengan pria yang saat itu sudah menjadi pasangan si lektris.Badung memukuli si pria hingga jatuh pingsan.

Insiden ini jelas mencoreng nama paduan suara tersebut.Sehingga membuat malu seluruh anggota team.Kelakuan Badung tak ada bedanya dengan umat biasa yang tidak bergabung aktif dengan kegiatan gereja.

Saudara-saudari terkasih,

Dalam warta gembira hari ini,Yesus kembali mengkritik ahli-ahli taurat:"Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi."(Luk 11:52)
Begitu juga dengan apa yang di lakukan oleh Badung dalam cerita diatas yang diam-diam melakukan hal yang buruk demi kepentingan pribadi lalu nama jelek di capkan pada kelompok tersebut.Semuanya karena hasrat dirinya,merusak semuanya.Merusak nama baik anggota paduan suara tersebut.

Yang begini ini namanya tidak setia kawan,tapi kawan yang membawa kemalangan

Marilah berdoa:Tuhan,angkatlah aku dari kecenderungan jahat sehingga oranglain bisa merasakan hal baik dari hidupku.Doa ini kami persembahkan Demi Yesus Kristus,Putera-Mu dan pengantara kami,yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam Roh Kudus,sepanjang segala masa.Amin

"Marilah pergi. Kita diutus."

"Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.TUHAN telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa.Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita.Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita.Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi, bergembiralah, bersorak-sorailah dan bermazmurlah!Bermazmurlah bagi TUHAN dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu yang nyaring,dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-soraklah di hadapan Raja, yakni TUHAN!"(Mzm 98:1,2-3ab,3cd-4,5,6,)

sumber:ziarah batin 2010 dan Oase rohani

Bacaan Hari ini, Rabu, 13 Oktober 2010

Bacaan I : Gal 5:18-25
Mazmur : 1:1-2.3.4.6; R:Yoh 8:12
Bacaan Injil : Luk 11:42-46

"mengabaikan ke­adilan dan kasih Allah"
(Luk 11:42-46)

”Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar per­sepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan ke­adilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya.” Seorang dari antara ahli-ahli Taurat itu menjawab dan berkata kepada-Nya: ”Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga.” Tetapi Ia menjawab: ”Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun.”(Luk 11:42-46)
Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus,

Dikisahkan ada seorang pria pengusaha yang sangat sukses.Sebut saja namanya Pak Untung.Karena sangat suksesnya,Pak Untung tidak pernah absen dalam memberikan persembahan kepada gereja.Tidak tanggung-tanggung,jumlah dana yang di berikan selalu dalam bentuk US dollar.Sebab bagi dia,semua rejeki yang dia punya berasal dari Tuhan.

Setiap hari raya Natal,ternyata Pak Untung tidak pernah ketinggalan juga dalam memberikan rejekinya kepada para fakir miskin dan anak-anak terlantar.Pokoknya,di mata masyarakat,Pak Untung di kenal baik hati dan dermawan.

Namun sayang,suatu saat,masyarakat sekitar di kejutkan oleh sebuah berita yang tidak meng-enakan.Ternyata,uang kekayaan Pak Untung adalah hasil korupsi anggaran pembangunan daerah.Tidak hanya itu,Pak Untung juga terlibat dalam sindikat pengedar obat bius berskala internasional.

Saudara-saudari terkasih,
Ada orang-orang yang memperhatikan dan melaksanakan semua kewajiban agamanya. Syukurlah. Semoga yang dilaksanakan bukan hanya apa yang tampak, namun juga berusaha bersikap adil dan penuh cinta kasih. Misalnya, apakah persepuluhan itu wajib? Tidak semua Gereja mewajibkan. Namun, silakan bila ada yang sungguh ingin melaksanakannya.

Apakah kita juga bermurah hati terhadap mereka yang meminta pertolongan kita? Apakah kita sungguh bersikap adil terhadap sesama? Pernahkah kita menolak mengulurkan tangan untuk menolong, padahal kita bisa menolong? Pedulikah kita dengan mereka yang menderita? Tergerakkah hati kita ketika ada orang yang kesusahan? Apakah kita sering memberi atau menjadi beban kehidupan orang lain? Apakah kita termasuk orang yang hatinya digerakkan oleh belas kasih atau kita termasuk orang yang tidak peduli? Apakah kita masih punya hati?

marilah kita berdoa:Ya Tuhan, terima kasih Engkau telah menggerakkan hati orang-orang untuk mengulurkan tangan kepada sesama yang kesusahan. Panggilah diriku juga untuk ikut mengulurkan tangan bagi sesama yang menderita.Doa ini kami persembahkan Demi Yesus Kristus,Putera-Mu dan pengantara kami,yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam Roh Kudus, sepanjang segala masa.Amin
"Marilah pergi. Kita diutus."
"Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan."(Mzm 1:1-2,3,4,6)

sumber:ziarah batin 2010 dan Oase rohani

Senin, 11 Oktober 2010

Bacaan Hari ini, Selasa 12 Oktober 2010 / Ign Sumarya SJ

12 Okt - Gal 4:31b-5:6; Luk 11:37-41

"Kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan".

(Gal 4:31b-5:6; Luk 11:37-41)

"Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan. Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan. Tetapi Tuhan berkata kepadanya: "Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam? Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu" (Luk 11:37-41), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Ada orang atau kelompok menyelenggarakan pesta dengan dana pinjaman, maka setelah pesta mereka harus bersedih dan bekerja keras karena ditagih hutang. Demikian juga orang-orang Jawa pada umumnya bagian luar atau depan bangunan rumah nampak begitu indah dan menarik, tetapi bagian dalam kotor dan amburadul, sebaliknya orang-orang Tionghoa sering bagian depan atau luar bangunan rumahnya nampak sederhana namun di bagian dalamnya bersih, indah dan menarik. Demikian juga ada orang nampak cantik, mempesona dan menarik, namun sebenarnya yang bersangkutan adalah penjahat atau pelacur, nampak tampan dan gagah namun yang bersangkutan sebenarnya pencopet atau koruptor. Itulah sikap mental Farisi yang menjangkiti cukup banyak orang masa kini alias bersikap munafik atau bersandiwara dalam kehidupan. Warta Gembira hari ini mengingatkan dan mengajak kita semua pertama-tama untuk jujur terhadap diri sendiri, entah secara pribadi, keluarga atau kelompok. Kita juga diharapkan hati dan jiwa kita sungguh bersih dan jernih alias suci, sehingga cara hidup dan cara bertindak kita juga bersih dan jernih, tiada pemalsuan atau permainan sandiwara apapun. Apa yang ada di luar, seperti cara berpakaian atau menampilkan diri hendaknya sesuai dengan apa yang ada di dalam yaitu yang ada di dalam hati dan jiwa kita. Jika kita tidak dapat jujur terhadap diri sendiri, mustahil kita dapat jujur terhadap orang lain, sebaliknya jika kita dapat jujur terhadap diri sendiri, maka dengan mudah kita jujur terhadap orang lain maupun lingkungan hidup kita. Kejujuran pada masa kini hemat saya mendesak untuk dihayati dan disebarluaskan, dan kami berharap anak-anak di dalam keluarga sedini mungkin dibiasakan untuk hidup dan bertindak jujur dengan teladan dari bapak-ibu atau orangtua.

· "Saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak hamba perempuan, melainkan anak-anak perempuan merdeka"(Gal 4:31), demikian kesaksian iman atau peringatan Paulus kepada umat di Galatia, kepada kita semua umat beriman. Marilah kita hayati diri sebagai orang-orang yang bebas merdeka, tentu saja lebih-lebih dan terutama bebas merdeka dari aneka macam bentuk kejahatan atau perilaku yang tidak baik. Kemerdekaan sejati adalah bebas dari aneka macam bentuk penjajahan setan atau kejahatan alias senantiasa hidup bersama dan bersatu dengan Tuhan kapanpun dan dimanapun. Bersama atau bersatu dengan Tuhan berarti senantiasa berbuat baik kepada sesama dan lingkungan hidupnya, sehingga semakin dikasihi oleh Tuhan dan sesama manusia. Bebas merdeka sejati berarti berbudi pekerti luhur, maka orang yang sungguh bebas merdeka akan unggul dalam salah satu cirikhas berbudi pekerti luhur ini dan ciri-ciri lain secara inklusif dihayati juga, yaitu : " bekerja keras, berani memikul resiko, berdisiplin, beriman, berhati lembut, berinisiatif, berpikir matang, berpikiran jauh ke depan, bersahaja, bersemangat, bersikap konstruktif, bersyukur, bertanggung jawab, bertenggang rasa, bijaksana, cerdik, cermat, dinamis, efisien, gigih, hemat, jujur, berkemauan keras, kreatif, kukuh hati, lugas, mandiri, mawas diri, menghargai karya orang lain, menghargai kesehatan, menghargai waktu, pemaaf, pemurah, pengabdian, pengendalian diri, produktif, rajin, ramah tamah, rasa kasih sayang, rasa percaya diri, rela berkorban, rendah hati, sabar, setia, sikap adil, sikap hormat, sikap tertib, sopan santun, sportif, susila, tangguh, tegas, tekun, tetap janji, terbuka dan ulet "(Prof.Dr.Sedyawati/edit: Pedoman Penananam Budi Pekerti Luhur, Balai Pustaka, Jakarta 1997). Cirikhas mana yang sebaiknya kita hayati dan sebarluaskan dalam lingkungan hidup kita sehari-hari?

"Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya TUHAN, keselamatan dari pada-Mu itu sesuai dengan janji-Mu,.. Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu. Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya. Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu" (Mzm 119:41.43-45).

Minggu, 10 Oktober 2010

Bacaan Hari Ini, Senin 11 Oktober 2010

"Tidak seorang pun yang menyalakan pelita lalu meletakkannya di kolong rumah atau di bawah gantang"

(Gal 4:22-24.26-27.31-5:1; Luk 11:29-33)


"Ketika orang banyak mengerumuni-Nya, berkatalah Yesus: "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini. Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo! Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!" "Tidak seorang pun yang menyalakan pelita lalu meletakkannya di kolong rumah atau di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk, dapat melihat cahayanya" (Luk 11:29-33), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Cara hidup dan cara bertindak seseorang mencerminkan keyakinan iman atau kepribadiannya atau sebagai tanda macam apakah orang yang bersangkutan. Demikian juga cara berpakaian juga mencerminkan pribadi yang bersangkutan. Warta Gembira hari ini meningatkan dan mengajak kita dua hal, yaitu (1) hendaknya kita hidup dan bertindak sesuai dengan iman atau ajaran kita masing-masing dan (2) hendaknya kita peka terhadap cara hidup dan cara bertindak saudara-saudari kita untuk mengenali siapakah dia sebenarnya. Pertama-tama dan terutama marilah kita hayati iman kita dalam cara hidup dan cara bertindak setiap hari alias dalam atau dengan semangat iman kita hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kita transformasikan aneka macam nilai dan keutamaan hidup yang telah kita terima atau dengarkan atau ketahui ke dalam cara berperilaku kita sehari-hari. Keunggulan hidup beriman terletak pada cara hidup dan cara bertindak atau berperilaku. Selanjutnya hendaknya kita peka akan tanda-tanda zaman, entah dalam aneka peristiwa yang terjadi di lingkungan hidup kita maupun dalam apa yang dilakukan oleh saudara-saudari kita. Jika kita peka terhadap aneka macam tanda-tanda atau gejala yang ada di lingkungan hidup kita kiranya kita akan hidup dan bertindak dengan bijak dan menyelamatkan. Mungkin latihan kepekaan ini pertama-tama dan terutama peka terhadap apa yang terjadi dalam tubuh kita masing-masing, sehingga kita dapat menempatkan diri dengan baik dalam kehidupan bersama dimanapun dan kapanpun. Apa yang terjadi dalam diri kita antara lain: bagi rekan-rekan perempuan adalah pengalaman atau peristiwa menjelang, saat atau sesudah mentruasi, sedangkan bagi rekan-rekan laki-laki terkait dengan kesehatan antara lain ketika bangun pagi badan terasa pegal atau tidak enak ada kemungkinan ada kelebihan kolesterol atau trikeserit dalam tubuh kita, dst..

· "Bersukacitalah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembira dan bersorak-sorailah, hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak dari pada yang bersuami." (Gal 4:27). Kutipan surat Paulus kepada umat di Galatia ini kiranya mengajak dan mengingatkan kita semua agar "hidup tidak hanya untuk diri sendiri tetapi bagi orang lain" alias sosial terhadap saudara-saudari kita. Hidup dan segala sesuatu yang menyertai kita atau kita miliki, kuasai dan nikmati sampai saat ini adalah anugerah Allah, maka harus dihayati atas nama Allah demi kebahagiaan atau keselamatan semua orang. Secara khusus mungkin peringatan Paulus tersebut terarah kepada siapapun yang hidup membujang alias tidak kawin/menikah demi Kerajaan Allah, misalnya sebagai pastor, bruder atau suster. Pengalaman saya pribadi sebagai pastor, saya merasa memiliki banyak sahabat dan juga tugas pelayanan yang harus saya laksanakan atau kerjakan. Maka kami berharap kepada rekan-rekan pastor, bruder atau suster dapat menjadi teladan atau saksi hidup melayani semua orang, tanpa pandang bulu atau SARA, sebagai kesaksian iman pada Yesus Kristus, Penyelamat Dunia. Baca apa yang tertulis dalam Kitab Suci perihal Yesus Kristus, yang bergaul dan melayani semua orang, dan memang kepada masing-masing dilayani berbeda-beda sesuai dengan tugas dan panggilannya di dunia ini. Maka kami berharap kepada rekan-rekan pastor, bruder dan suster untuk senantiasa memperdalam dan memperluas pergaulan maupun pelayanan kepada siapapun juga, tanpa pandang bulu atau SARA.

"Haleluya! Pujilah, hai hamba-hamba TUHAN, pujilah nama TUHAN! Kiranya nama TUHAN dimasyhurkan, sekarang ini dan selama-lamanya. Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari terpujilah nama TUHAN. TUHAN tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit. Siapakah seperti TUHAN, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?"

(Mzm 113:1-6)