Pengunjung Blog

Jumat, 05 November 2010

Pemaaf

Dimana ada kebesaran cinta Disanalah selalu terbentang harapan...

Lima belas tahun usia pernikahan Sugeng dan Ratna, setudaknya satu sama lain sudah saling mengerti sifat pasangannya masing-masing. Mareka hidup dalam keluarga yang harmonis, dengan dua anak, Dea  dan Noah. Secara ekonomi mereka sudah mapan. Relasi  sosial dengan lingkungan juga berjalan dengan baik dan wajar. Setiap permasalahan yang ada selalu dapat merka selesaikan dengan baik dan penuh pengertian.

Suatu ketika datanglah tsunami menghantam  bahtera rumah tangga mereka.  Entah kerasukan gendruwo cinta dari mana, Ratna, terjerat dengan cinta masa lalunya.  Hal tersebut diawali dengan kegiatan reuni teman SMA-nya, maka Cinta Lama Bersemi kembali. Retno tak dapat lari dari jeratan cinta masa mudanya dahulu dengan Baskoro. Retno terhanyut dalam kenangan masa lalunya.Padahal Baskoropun sudah tidak sendiri lagi,.. Hari demi hari dilalui Retno dan Baskoro penuh dengan gejolak asmara yang menggairahkan.

Setelah enam bulan menjalani cinta terlarang, akhirnya Sugeng mengetahuinya. Bagai suara petir yang menggelegar di malam yang sepi,...geram, marah, emosi bergolak di dalam dadanya. Singkat cerita,... akhirnya Ratna dan Baskoro meninggalkan rumahtangga mereka !!!

Beruntung Sugeng  dapat menyikapi situasi tersebut dengan bijak, sabar dan berpasrah diri. Ia tidak terlarut dalam kekecewaan dan amarah,.. tapi ia menikapi semua itu sebagai sebagian dari episode hidupnya. Sikap ini tentu saja membutuhkan kelapangan hati yang luar biasa...luar biasa...
"Kalau kamu memang sudah yakin dengan keputusanmu,... silakan jalani dengan bertanggung jawab...jangan sampai kamu mengulanginya di waktu mendatang...", begitu salam perpisahaannya kepada Ratna. "Saya menyadari sepenuhnya, bahwa kamu membutuhkan yang tidak bisa saya berikan...", karena memang Sugeng sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan biologis istrinya tiga tahun terakhir.

Kehidupan terus berjalan,..waktu tak pernah berhenti, terus mendampingi setiap peristiwa kehidupan dengan setia. Ternyata  perkawinan Ratna dan Baskoro kandas. Ratna ditinggalkan Baskoro yang menkah lagi dengan salah satu staf di kantornya. Enam bulan Ratna hidup dalam kedukaaan dan penyesalan,...akankah Sugeng dan anak2 mau menerimanya kembali ? Ia begitu menyesali keputusannya 3 tahun yang lalu. Ia rindu kembali,...apakah Sugeng  dan anak2 mau menerimanya kembali ? Akhirnya ia kuatkan hatinya untuk kembali kepada Sugeng, dan kedua anaknya Dea dan Noa.

Ratnapun datang bersimpuh di hadapan Sugeng, menyatakan rasa sesalnya,
" Mas, saya menyadari sekarang, bahwa saya telah melakuka kesalahan yang tak termaafkan dalam ukuran manusia. Saya sungguh menyesali perbuatan saya dan saya siap menerima perlakuan apa saja darimu, demi  Dea dan Noah dan demi kamu agar engkau sudi menerimaku kembali dengan segala kesalahanku". Sugeng menyadari sepenuhnya, sebagai laki2, harga dirinya tercabik2. Sakit hati yang begitu menyiksanya. Namun dengan tenang Sugeng menjawab,
"Setiap manusia pasti berbuat salah, saya dapat memahami dan mengerti sepenuhnya, tidak ada yang perlu dimaafkan, karena akupun juga banyak berbuat salah selama kita berumah tangga dan kamu selalu memaafkan aku, selalu mau mengerti keadaanku, kembalilah kepadaku, kepada anak2mu, kita mulai lembaran baru. Yang sudah terjadi tidak bisa kita ubah, tapi yang akan terjadi bisa kita rencanakan dengan lebih hati2"

Dear all,... kelapangan hati seperti Sugeng bukanlah hal yang mudah kita terapkan dalam kehidupan seharihari,...tapi itu bisa.  Setiap manusia pasti mempunyai kesalahan,... dan setiap kesalahan tidak ada yang tidak termaafkan. Ketika kita tidak memberikan ruang untuk  sebuah permintaaan maaf, ketika itu pula kita menutup hati kita terhadap kehadiran sebuah Cinta, dan kita memberikan tempat kepada dendam menjadi spirit hidup kita. Biarkan cinta berkartya di dalam hati kita,....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar