Pengunjung Blog

Selasa, 02 November 2010

Bacaan Hari Ini, Senin, 1 November 2010

Hari Raya Semua Orang Kudus

Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak memperkenalkan kesetiaan-Mu dengan mulutku turun temurun. -- Mzm 89:1 

Doa Renungan



Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, dalam Perayaan Hari Semua Orang Kudus ini kami kenangkan semua orang kudus yang mengimani dan mempercayakan dirinya kepada cinta kasih-Mu entah mereka itu terkenal entah tidak. Dengan para kudus itu kami telah Kau perkenankan dalam umat-Mu, dalam Gereja-Mu. Maka kami mohon dengan perantaraan mereka penuhilah doa keinginan kami dan perkenankanlah kami ikut serta dilimpahi belas kasih-Mu. Demi Yesus Kristus Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.


Allah akan menganugerahkan keselamatan kepada orang-orang pilihan-Nya. Mereka adalah orang-orang yang telah ikut menderita bersama Anak Domba. Pengorbanan orang beriman akan senantiasa diperhitungkan oleh Tuhan. 

Pembacaan dari Kitab Wahyu (7:2-4.9-14) 
"Aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, mereka terdiri dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa"

Aku, Yohanes, melihat seorang malaikat muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup. Dengan suara nyaring ia berseru kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya, "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!" Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. Kemudian dari pada itu aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa. Mereka berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih, dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dengan suara nyaring mereka berseru, "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta, dan bagi Anak Domba!" Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta, tua-tua dan keempat makhluk yang ada disekeliling takhta itu. Mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah sambil berkata, "Amin! Puji-pujian dan kemuliaan, hikmat dan syukur, hormat, kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin! "Seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku, "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu, dan dari manakah mereka datang?" Maka kataku kepadanya, "Tuanku, Tuan mengetahuinya!" Lalu ia berkata kepadaku, "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar! Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba."

Anugerah terbesar yang dianugerahkan kepada orang beriman adalah martabat sebagai anak Allah. Martabat inilah yang memungkinkan orang mengambil bagian dalam hidup Allah. Tinggal bersama Allah dalam kemuliaan-Nya.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:1-3)
"Kita akan melihat Kristus dalam keadaan-Nya yang sebenarnya." 
Dear all..., lihatlah, betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita sungguh anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. 

Dear all..., sekarang kita ini sudah anak-anak Allah, tetapi bagaimana keadaan kita kelak belumlah nyata. Akan tetapi kita tahu bahwa, apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, ia menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.


Kebahagiaan yang sejati itu hanya pada Allah, maka kebahagiaan itu berasal dari Allah dan dianugerahkan oleh Allah sendiri. Maka hanya orang-orang yang sungguh percaya kepada Allah saja yang akan sungguh-sungguh hidup bahagia.

 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:1-12a)
"Bersukacita dan bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga."
Sekali peristiwa ketika melihat banyak orang yang datang, Yesus mendaki lereng sebuah bukit. Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya. Lalu Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, katanya, "Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika demi Aku kamu dicela dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat; bersukacita dan bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga."

 
Renungan
Kebahagiaan menjadi kerinduan tiap orang. Yesus menawarkan kebahagiaan abadi yang tidak akan berakhir. Kebahagiaan Yesus ini tuntutannya sangat berat. Dibutuhkan semangat rendah hati dan mau menerima salib: dicela, difitnah, dianiaya, dan ditolak karena nama Yesus. Sudahkah aku mampu menanggungnya dengan penuh tanggung jawab?

Doa Malam

Puji syukur kepada-Mu ya Bapa, atas kasih dan penyertaan-Mu, sehingga kami dapat mengakhiri kegiatan hari ini. Semoga perbuatan kami berkenan kepada-Mu dan menjadi pujian akan keagungan dan keluhuran nama-Mu. Terpujilah Engkau Bapa Putra dan Roh Kudus kini dan selamanya. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar